selamat datang

disini tempatnya artikel seru

Jumat, 25 Maret 2011

Harta Karun Bung Karno?

Bukan sekali dua kali banyak orang yang mengklaim dirinya punya akses untuk mencairkan harta peninggalan Bung Karno dan lain-lain. Katanya jumlahnya berlipat-lipat dari APBN Indonesia, bahkan katanya kalau dicairkan, hutang-hutang Indonesia yang baru akan lunas 10 turunan itu bakalan lunas nas naaas..
Saya tidak mengerti tentang kebenaran klaim-klaim tersebut. Tetapi menarik juga membaca berita hari ini di Pikiran Rakyat: Duki Temukan Emas Bergambar Bung Karno.
NURIYAN memperlihatkan emas berukir foto dan nama Bung Karno yang ditemukan Duki saat meratakan lahan di Desa Kalihurip, Kec. Cikampek, Kab. Karawang, Jumat (1/8).* DEWIYATINI/"PR"
NURIYAN memperlihatkan emas berukir foto dan nama Bung Karno yang ditemukan Duki saat meratakan lahan di Desa Kalihurip, Kec. Cikampek, Kab. Karawang, Jumat (1/8).* DEWIYATINI/"PR"
UKURANNYA memang tidak lebih dari ukuran bungkus rokok. Beratnya juga hanya sekitar 0,5 kilogram. Namun, penampilannya dan nilai yang terkandung dari benda ini, bisa membuat banyak orang tergiur untuk mendapatkannya.
Apalagi, nilai sejarahnya pun diduga akan ikut menaikkan harga benda tersebut. Di bagian penampangnya, terukir gambar lelaki dengan kopiah dan nama yang tertulis di bawahnya tidak asing lagi, “Ir. Soekarno”. Presiden RI pertama. Bahkan, di sisi kanan dan kirinya menempel tulisan “GOLD” dan “24 KARAT”.
Ya, itulah benda yang ditemukan Duki (40). Warga Desa Kalihurip Kec. Cikampek Kab. Karawang tersebut yang menemukan emas batangan itu. Tepatnya, Kamis (24/7) lalu, ia menemukannya ketika meratakan tanah yang letaknya bersebelahan dengan gerbang tol Kalihurip 2. Di lahan tersebut akan dibangun musala.
“Saya menemukannya waktu mencangkul. Dalam galiannya sekitar 75 sentimeter,” kata Duki yang ditemui di rumahnya, Jumat (1/8).
Ia meratakan lahan itu karena disuruh oleh Nuriyan, seorang pengurus pusaka dari Cirebon. Bersama Amil Kasim dan Salim, Duki menyelesaikan perataan lahan, yang semula kawasan itu disebut Sumur Dua karena ada dua sumur yang menjadi sumber mata air dan tidak terurus.
“Sebenarnya, saya tidak ingin menginformasikan penemuan ini. Saya khawatir, nantinya lahan yang semula akan dijadikan tempat ibadah, malah digali mencari emas,” ujar Nuriyan, yang mengaku belum memeriksa keaslian emas batangan tersebut.
Kades Kalihurip Eman Sulaeman membenarkan adanya penemuan itu. Akan tetapi, ia belum melihat langsung benda tersebut. Ia mengatakan bahwa lahan itu milik warganya dan telah dimintakan izin.
Lahan itu merupakan milik Budi yang luasnya 4 hektare. Saat Nuriyan meminta izin untuk membangun musala, Budi mengizinkannya. Menurut Nuriyan, penentuan lokasi pembangunan musala itu didapatkan dari petunjuk leluhurnya. Ia menyebut, tujuannya hanya untuk melestarikan peninggalan leluhur yang dinamai “Sumur Pusaka Cikahuripan”.
Kini, emas batangan itu berada di tangan Kasim. Ia tidak bermaksud untuk menjualnya atau menyerahkannya kepada pemerintah. Malahan, Nuriyan bermaksud menjaganya sebagai bagian dari pusaka peninggalan leluhur. Ia juga berharap lokasi itu tidak didatangi banyak orang untuk mencari emas-emas lainnya yang diduga peninggalan Bung Karno ketika singgah di Karawang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar