selamat datang

disini tempatnya artikel seru

Selasa, 08 Maret 2011

MIDNIGHT P.P

                   Langit gelap…awan-awan hitam menggulung diangkasa…sang rembulan dan bintang-bintang terhalang untuk bersinar…tak lama hujan turun dengan deras mengguyur bumi…butiran-butiran air yang melayang itu laksana jutaan peluru yang melesat dan menhujam bumi dengan cepatnya…

                   Aku duduk termenung di teras rumah memandangi alam malam yang semakin kabur akibat tumpahnya air dari langit…pohon-pohon tinggidan besarbergoyang-goyang diterpa angin…aku merapatkan tanganku didadaku demi menahan dinginnya angin yang berhembus liar tak tentu arah…butiran-butiran kecil tampiasan air hujan menerpa wajahku…sesosok wajah yang penuh dengan gelisah yang bergemuruh dihatinya…tersirat kesah yang menghimpit belahan jiwanya…kebencian dimatanya dan seribu tanda Tanya berkelindan diantara kedua bibirnya yang gemetar…sesungguhnya banyak yang ingin diungkapkanya,tapi tak ada tempat pencurahan baginya…   

                     jegerrr …! Tiba-tiba sekelebat petir menyambar pohon kelapa tepat dihadapanku…aku tersentak dan cahaya terang itu menyilaukan mataku sejenak…sesaat kemudian tumbang bagian atas pohon kelapa itu menimpa bumi…setelah itu sepi lagi…tidak ada seorangpun yang peduli…seolah-olah mereka sedang terhanyut oleh mimpi-mimpinya…suara halilintar terus sahut-menyahut diiringi sekelebatan kilat seperti tangan yang mencengkeram bumi…dan angina semakin kencang bertiup tak beraturan…

                 Air mata menetes dipipiku…cepat-cepat aku menghapusnya…didalam hatiku bertarung antara kesedihan dan kebencian…kuambil sebatang rokok dan kuselipkan diantara kedua bibirku…lalu kubakar dan kuhisap dalam-dalam beberapa kali…asap-asap penuh tanda tanya meluncur dari mulut dan hidungku…hujan belum juga reda…malah semakin deras…petirpun semakin memburu…mendatangkan ketakutan dan kecemasan bagi setiap orang yang mendengarnya…mencekam…tiba-tiba mataku menyiratkan kemarahan…dan sejurus kemudian dari bibirnya yang bergetar aku bergumam…dengan suara penuh rasa muak.

                  Nasibmu sama denganku…hai pohon kelapa…sendiri…tak ada seorangpun yang mau tau tentang keberadaanmu…orang-orang itu terlalu sibuknya mengurus urusan mereka masing-masing…berlomba-lombauntuk sesuatu yang fana…mereka diperbudak masa dan menjadi robot-robot dalam dunia industri demi materi…hati mereka tertutup akibat kesibukan-kesibukan yang sesungguhnya tak berarti…rasa kasih mereka telah lenyap…sehingga hanya mementinkan diri sendiri tanpa peduli lagi dengan orang lain…aku sama sepertimu hai pohon kelapa…sendiri dan orang-orang tak ada yang mengerti bahasa jiwaku…

                Nasibmu…wahai pohon kelapa…sama sepertiku…sendiri…terasing…orang-orang hanya mengambil keuntungan darimu…mereka tidak memperhatikanmu…tapi dengan rakusnya mereka mengambil yang kau punya…setelah itu kau tetap sendiri…diguyur hujan…disapu angina…kau terombang-ambing dan tak ada seorangpun yang iba padamu…mereka terlena dalam kepuasan mereka…yang mereka rampas darimu…tapi kau tetap sendiri hingga akhirnya sang halilintar merenggut nyawamu…dan kaupun akan terlupakan…

                 Air mataku ini untukmu…aku yang akan mengabadikanmu lewat guratan pena ini,karma nasibmu dan nasibku tak ada bedanya…kupanjatkan doa untukmu dan aku berterima kasih padamu atas inspirasi yang telah kau berikan…sampai jumpa dialam keabadian sahabatku…selamat tinggal….

                 Hujanpun berhenti…aku bangkit untuk menuju pembaringanku yang sepi…untuk bertemu sang mimpi hingga pagi membangunkanku dari lelap dan kenyataan pahit kembali menjemputku untuk rutinitasku dalam putaran hari yang tak kunjung berhenti…
#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar