selamat datang

disini tempatnya artikel seru

Jumat, 25 Maret 2011

[Mungkinkah?]Harta Karun Soekarno

JENEPONTO -- Kampung Bulo-bulo Dusun Batujala Desa Bulusuka mendadak ramai. Daerah yang masuk wilayah administratif Kecamatan Bontoramba itu jadi bahan pembicaraan masyarakat Jeneponto. Gara-garanya, seorang warga di desa tersebut, yaitu Piagam Dg Ledeng, 60, diketahui menyimpan harta karun bernilai puluhan triliun rupiah.

Sejumlah harta karun temuan Piagam itu berupa 70 emas batangan masing-masing seberat 999,99 gram dengan kadar 24 karat. Bersama batangan emas itu, juga ada mustikah giok, mustikah batu delima, mustikah batu besi, dan mustika batu air, serta mumi berukuran 7 inc.

Juga ada dua pedang jenis samurai, yakni samurai hand roll warna kuning buatan 1013 dengan panjang 80 meter, dan pedang sabuk samurai buatan 1718 dengan panjang lebih kurang 1,5 meter. Pada gagang kedua samurai terdapat mustikah batu giok.

Selain itu, juga ada keris kuno. Keris itu cukup unik. Keunikannya adalah dapat berdiri tegak kala dilepas dari sarungnya dan diletakkan di atas meja.

Kemudian mata uang Cruzeiro Real Brasil tahun 1964 sebanyak tiga peti dengan jumlah 480 ikat. Setiap ikat terdiri atas 500 lembar dengan pecahan 5000. Jika dikurskan ke nilai rupiah saat ini, total nilainya berkisar Rp35 triliun.

“Dalam peti uang itu juga terdapat sertifikat deposito dari Bank Swiss yang ditandatangani Bung Karno, Presiden pertama RI,” ungkap Muhammad Jafar, Camat Tarowang yang kemarin FAJAR temui di lokasi bersama Camat Batang Jeneponto, Muh Hatta.

Masih menurut Jafar, Piagam juga menemukan dan menyimpan uang rupiah pecahan seribu bergambar Bung Karno. Jika disorot dengan sinar laser, pada mata uang tersebut terbayang tulisan Arab yang diyakini petikan Alquran. Uniknya, mata uang tersebut dapat tergulung sendiri kala dipegang.

Soal batangan emas, Jafar menjelaskan bahwa keasliannya pernah diuji pihak Pegadaian. Hasilnya, logam emas itu disebut asli dengan kadar 24 karat. Keaslian uang Brasil tersebut juga telah dibuktikan oleh pihak perbankan dan dari pihak penukaran uang.

“Pihak keluarga juga pernah membawanya ke perwakilan Bank Dunia di Jakarta untuk dicek keasliannya. Hasilnya, sama seperti pengakuan dari pihak Bank Indonesia dan Money Changer Latunrung, mata uang Brasil tersebut asli,” ucap Jafar.

Keaslian harta karun temuan Piagam juga diakui Tubagus Arief Azis, kepala Kejaksaan Negeri Jeneponto. “Harta karun itu asli. Tidak ada yang palsu,” ucap Tubagus pada FAJAR saat dikonfirmasi via telepon kemarin.

Tubagus memang disebut-sebut sudah pernah datang melihat dari dekat temuan Piagam, bersama Bupati Radjamilo, Ketua DPRD Mulyadi Mustamu, Kapolres AKBP Ruslan Aspan, dan Dandim 1425 Letkol Inf Bambang Purwadi.

Lewat Mimpi

Pantauan FAJAR di kediaman Piagam saat berkunjung Minggu, 30 Januari, puluhan warga dari berbagai daerah terpaksa antre untuk melihat dari dekat benda langka tersebut. Sayangnya, tidak semua pengunjung dapat menyaksikan langsung harta karun milik lelaki berusia 60 tahun itu.

“Yang bisa melihatnya hanya yang dapat izin dari penjaganya. Restu disampaikan lewat petunjuk gaib,” sebut Piagam. Dia lantas bercerita bahwa tiga peti harta karun yang ada di rumahnya dijaga makhluk halus. Karena itu, masyarakat harus bersabar jika ingin melihatnya dari dekat.

Sebelum menemukan harta karun, Piagam mengaku bermimpi didatangi makhluk gaib. Kejadiannya, sebut dia, pada malam 17 Ramadan 2010. Dia bercerita, pada malam lailatul qadar Ramadan 2010 lalu, rumahnya bagaikan bermandikan cahaya. Oleh orang-orang sekitar, mengira rumah Piagam terbakar.

“Saat itu warga beramai-ramai datang hendak memadamkan api. Ternyata, ketika mendekat, rumah Piagam biasa-biasa saja. Tidak ada satu pun percikan api,” ungkap Jafar yang penulis temui di rumah Piagam kemarin.(***)
sumber
kalo seandainya ini benar mudah-mudahan dipergunakan untuk hal yang bermanfaat
kodkkampung is offline  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar